Tuesday 8 September 2009

Filsafat dan Kualitas Penelitian

Sebelum melihat sejauh mana hubungan antara filsafat dengan kualitas peneltian, tentu saja harus dilihat dulu tolok ukur untuk menentukan suatu penelitian dikatakan berkualitas atau tidak.

Beberapa hal yang menjadi tolok ukur kualitas suatu penelitian adalah :
1. Orisinalitas
Orisinalitas merupakan sesuatu yang mutlak dalam suatu penelitian. Setinggi apapun kualitas suatu penelitian tidak akan dapat diterima jika itu merupakan suatu karya penelitian yang sebenarnya dilakukan oleh orang lain.
Banyak yang mengatakan bahwa salah satu ciri dari hasil penelitian yang berkualitas adalah jika penelitian tersebut telah dipublikasikan di tingkat nasional maupun internasional, dalam hal ini pempublikasian tersebut sangat berkaitan erat untuk menguji originalitas hasil penelitian tersebut.

2. Bersifat universal
Hasil penelitian sebaiknya bersifat universal, walaupun dilakukan dalam skala yang khusus, tapi hasil penelitian sebaiknya dapat digunakan secara umum, tidak hanya memiliki kebenaran dalam kondisi-kondisi khusus saja. Hasil penelitian harus dapat dapat diuji kebenarannya dalam kondisi yang berbeda-beda.
Dengan demikian hasil penelitian harus bersifat Logis atau masuk akal, Obyektif atau sesuai dengan fakta, Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal, Andal, Dirancang, dan Akumulatif.

3. Kebaharuan
Kebaharuan merupakan salah satu tolok ukur kualitas penelitian meskipun bersifat opsional karena tidak semua penelitian memerlukan adanya kebaharuan.


FILSAFAT
Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab yang juga diambil dari bahasa Yunani; philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".
Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "filsafat" adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Hal ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Filsafat adalah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai keakar-akarnya. Sesuatu disini dapat berarti terbatas dan dapat pula berarti tidak terbatas. Bila berarti terbatas, filsafat membatasi diri akan hal tertentu saja. Bila berarti tidak terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada dialam ini yang sering dikatakan filsafat umum. Sementara itu filsafat yang terbatas adalah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni dan lain-lainnya

Filsafat sangat menekankan pentingnya orisinalitas pemikiran manusia, jika dilihat dari sejarah filsuf-filsuf terkenal, buah pemikiran mereka adalah hasil pemikiran orisinil dari mereka sendiri. Selain itu hasil pemikiran tersebut selalu merupakan hal yang baru sesuai dengan jamannya.

Ciri berpikir filsafat sendiri terdiri atas :
  1. Radikal : berfikir sampai ke akar permasalahan
  2. Sistematik : berfikir yang logis, sesuai aturan, langkah demi langkah, berurutan, penuh kesadaran, dan penuh tanggung jawab
  3. Universal : berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek.
  4. Spekulatif : berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.

Dari ciri-ciri berpikir filsafat tersebut di atas, tampak jelas bahwa filsafat sangat berhubungan dengan kualitas suatu penelitian yang menuntut orisinalitas, universal, dan kebaharuan. Dengan kata lain kualitas penelitian akan semakin tinggi dengan menggunakan cara fikir filsafat.